Teruntuk Kekasih, dalam Dingin
Pun malam telah melambat sunyi
Jemari masih tertatih letih
Mata tertambat pada putih
Mencari yang tersembunyi
Kekasih,
Sejenak diam tak bergerak
Sejenak tampak gemeretak
Relung seolah membeku
Membuat sekeliling tampak kaku
Oh, Kekasih,
Apa benar kau kekasih?
Hati yang terus berjerih
Namun kini menerima perih
Kekasih,
Lihat aku
Sebagai bunga, bukan sembilu.. Mu..
Yang terakhir saat kau tinggalkan taman biru
Puisi masa lalu ini
Kini menjadi masa yang abadi
Menoreh ceruk untuk hati
00.41.
Yogyakarta, 2 Desember 2015
Happy Birthday Alissa
4 years ago
No comments:
Post a Comment